Bentuk Penyeleksian Kondisi
Satu kasus
Dua kasus
Tiga kasus atau lebih (kondisi tersarang)
Struktur CASE
- Kondisi Satu Kasus
Perintah diberikan hanya jika memenuhi syarat
Struktur algoritma:
IF (Syarat) THEN (Perintah) ⇒ Untuk perintah singkat
IF (Syarat) THEN
(Perintah) ⇒ Untuk perintah kompleks
IF (Syarat) THEN
BEGIN
(Perintah) ⇒ Untuk perintah lebih dari satu
(Perintah)
END
Contoh:
Program KondisiSatu
Variabel
Bil1, Bil2 : integer
Algoritma
1 INPUT Bil1
2 INPUT Bil2
3 IF (Bil1 mod Bil2 = 0) THEN
4 OUTPUT Bil2 adalah faktor dari Bil1
Program KondisiDua
Variabel
Bil1, Bil2 : integer
Algoritma
1 INPUT Bil1
2 INPUT Bil2
3 IF (Bil1 mod Bil2 = 0) THEN
4 BEGIN
5 OUTPUT Bil2 adalah faktor dari Bil1
6 OUTPUT Bil1 merupakan hasil kali Bil2
7 END
Program KondisiTiga
Variabel
Alamat : string
JmlAnak : integer
Algoritma
1 INPUT Alamat
2 INPUT JmlAnak
3 IF (Alamat=Kuningan AND JmlAnak=3) THEN
4 BEGIN
5 Tunjangan ← 500000
6 Bonus ← 250000
7 END
8 OUTPUT Tunjangan
9 OUTPUT Bonus
- Kondisi Dua Kasus
Jika memenuhi syarat maka program akan menjalankan perintah pertama, dan jika tidak memenuhi syarat maka program akan menjalankan perintah alternatif. Istilah lainnya adalah kondisi percabangan dengan tambahan perintah jika tidak (ELSE).
Struktur Algoritma:
IF (Syarat) THEN
(Perintah)
ELSE
(Perintah)
IF (Syarat) THEN
BEGIN
(Perintah)
(Perintah)
END
ELSE
BEGIN
(Perintah)
(Perintah)
END
Contoh:
Syarat mengikuti ujian:
Untuk mahasiswa angkatan 2013,
lunas cicilan spp 2
Untuk mahasiswa selain angkatan 2013,
lunas cicilan spp 2 dan praktikum
INPUT angkatan
IF (angkatan=2013) THEN
output membayar cicilan spp2
ELSE
BEGIN
output membayar cicilan spp2
output membayar praktikum
END
No comments:
Post a Comment
Komentar yang baik-baik dan sopan ya.
Jika ada yang ingin ditanyakan, kirim email saja ke gufhin@outlook.com
Insyallah saya balas jika ada kesempatan :)